Azan Bergema di British Museum London
Azan Bergema di British Museum London
Selama beberapa hari terakhir ini, suara azan terdengar bergema dari British Museum, London. Suara azan berasal dari ruang pameran museum publik nasional pertama dunia itu.
Suara azan itu hadir bersamaan dengan acara pameran "Hajj Journey to The Heart of Islam" yang digelar di museum tersebut. Walaupun hanya berlangsung selama tiga bulan hingga April mendatang, kehadiran gema azan mampu memberikan sesuatu menakjubkan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.
Pameran "Hajj Journey to The Heart of Islam" sendiri merupakan salah satu cara umat Islam di Inggris mensosialisasikan Islam, khususnya haji yang bagi banyak kalangan non-Muslim dipandang sebagai hal yang misteri. Tidak banyak yang tahu apa sebenarnya ibadah ini dan apa pentingnya bagi kaum Muslimin.
''Ini pertama kalinya pameran tentang kesenian Islam khususnya mengenai haji digelar di British Museum. Ini sangat luar biasa,'' kata Kurator untuk Bahasa Indonesia dan Melayu di Departemen Selatan dan Tenggara bagian Asia di British Library, Dr Annabel Teh Gallop.
Selain mensosialisasikan haji, pameran ini juga memamerkan perkembangan Islam, termasuk di Asia. Di sana ada peta dari Aceh, buku dari Malaysia, sertifikat dari Jambi, serta buku harian Raja Bone tentang keberangkatan seorang warganya menunaikan ibadah haji abad ke-18.
''Benar-benar sangat menarik sekali dan seimbang dengan porsi yang sama,'' ujar Annabel.
Pertumbuhan Islam di Inggris belakangan ini cukup pesat. Bulan lalu, Harian terkemuka di Inggris menyebut fenomena shalat Jum'at yang meluber hingga ke jalan-jalan sebagai Makkah di London. "Th e Mecca of the city: In a London street, the faithful find a way to pray as their mosque overflows," kata harian itu mengambil tajuk. [IK/Rpb/bsb]
Suara azan itu hadir bersamaan dengan acara pameran "Hajj Journey to The Heart of Islam" yang digelar di museum tersebut. Walaupun hanya berlangsung selama tiga bulan hingga April mendatang, kehadiran gema azan mampu memberikan sesuatu menakjubkan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.
Pameran "Hajj Journey to The Heart of Islam" sendiri merupakan salah satu cara umat Islam di Inggris mensosialisasikan Islam, khususnya haji yang bagi banyak kalangan non-Muslim dipandang sebagai hal yang misteri. Tidak banyak yang tahu apa sebenarnya ibadah ini dan apa pentingnya bagi kaum Muslimin.
''Ini pertama kalinya pameran tentang kesenian Islam khususnya mengenai haji digelar di British Museum. Ini sangat luar biasa,'' kata Kurator untuk Bahasa Indonesia dan Melayu di Departemen Selatan dan Tenggara bagian Asia di British Library, Dr Annabel Teh Gallop.
Selain mensosialisasikan haji, pameran ini juga memamerkan perkembangan Islam, termasuk di Asia. Di sana ada peta dari Aceh, buku dari Malaysia, sertifikat dari Jambi, serta buku harian Raja Bone tentang keberangkatan seorang warganya menunaikan ibadah haji abad ke-18.
''Benar-benar sangat menarik sekali dan seimbang dengan porsi yang sama,'' ujar Annabel.
Pertumbuhan Islam di Inggris belakangan ini cukup pesat. Bulan lalu, Harian terkemuka di Inggris menyebut fenomena shalat Jum'at yang meluber hingga ke jalan-jalan sebagai Makkah di London. "Th e Mecca of the city: In a London street, the faithful find a way to pray as their mosque overflows," kata harian itu mengambil tajuk. [IK/Rpb/bsb]
