Negara Tidak Mampu Memberi Rasa Aman, Saatnya Untuk Mempersenjatai Diri

Sungguh perasaan saya tidak karuan setelah membaca berita tentang meninggalnya,seorang wartawan senior TVRI Djuli Elfano.Sedih karena dia menjadi tulang punggung bagi keluarga, kedua anaknya yang masih usia sekolah dan isterinya yang baru selesaai berobat di bagian jantung.Emosi oleh karena keberanian pelaku yang berjumlah dua orang  itu berusaha untuk mengambil Motor,yang lagi diparkir diluar  menembak Djuli Elfano didepan rumahnya sendiri.Kejadiannya pas disiang bolong hari Sabtu 17-3-2012 di komplek Perumahaan Villa  Bintaro Indah Ciputat.Begitu mengenaskan dan menakutkan sekali kondisi yang dialami ,sampai orang berani menembak korbannya di rumahnya sendiri.Dimana lagi sekarang  tempat tinggal yang aman?.Saya tidak habis mengerti begitu mudahnya orang mendapatkan senjata untuk melakukan sebuah kejahatan.

Kenang Jenaya anak kedua korban mengatakan ayahnya tewas ditembak perampok,setelah kepergok oleh korban,yang sedang memperbaiki aki mobil.Setelah kejadian pelaku langsung melarikan diri.

Kejadian seperti ini sepertinya bukan hanya sekali ini saja, tapi sudah sering terjadi di berbagai tempat di tanah air.Pelaku pencurian motor ini sudah bertindak sangat brutal dan sadis sekali dengan tidak segan-segan untuk menembak dan membunuh korbannya bila aksi mereka diketahui oleh korban.Herannya begitu mudahnya mereka mendapatkan senjata.Semakin hari kejahatan dengan tindakan penembakan korbannya semakin bertambah dan makin sadis dan brutal.Kalau kita baca berita kriminal hampir setiap hari selalu menghiasi media massa baik cetak maupun elektronik.

Semua ini membuktikan Pemerintah dan Aparat keamanan telah gagal bertindak dan mencegah segala bentuk kejahatan dan kriminal yang terjadi dalam kehidupan masyarakatnya.Apalagi sekarang tidak ada lagi kamus aman buat tinggal di rumah sendiri,karena setiap saat nyawa sangat riskan sekali untuk jadi korban tindak kejahatan dan kriminal.Sementara kondisinya Pemerintah dan aparat sudah tidak mampu mencegahnya.