Ketua Parlemen Mesir Tolak Undangan Israel
Ketua Parlemen Mesir Tolak Undangan Israel
Pimpinan parlemen Mesir yang baru satu pekan terpilih, menerima surat dari Knesset (parlemen) Israel. Isinya, selain mengucapkan selamat, pimpinan Knesster Reuven Rivlin juga mengundang Ketua parlemen Mesir Saad Katatni agar berpidato di depan Knesset.
Saad Al Katatni yang juga sekjen Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) dengan tegas menolak undangan itu. Al Katatni menegaskan tidak akan datang ke Tel Aviv dan mengunjungi Knesset.
Selain mengundang ke Tel Aviv, dalam surat tersebut Rivlin juga berharap bisa berkunjung segera ke Kairo. Agaknya, Israel sangat tidak ingin kehilangan Mesir yang di era sebelumnya menjadi m itra strategis Zionis.
Pada sebuah pernyataan kepada Radio Israel, Rivlin mengatakan: "Perdamaian antara Israel dan Mesir berasal dari kepentingan umum dari kedua bangsa serta kepentingan hubungan untuk menghasilkan kebaikan bagi kedua belah pihak."
Meskipun melayangkan surat kepada pimpinan parlemen Mesir dan mengundangnya, pada kesempatan terpisah Rivlin menegaskan kekhawatirannya menyusul terpilihnya tokoh Ikhwanul Muslimin dan Sekjen FJP Saad Al Katatni sebagai ketua parlemen Mesir. Ia khawatir yang terjadi di Mesir bukan "Musim Semi Arab" melainkan "Revolusi Islam." [IK/EM/bsb]
Saad Al Katatni yang juga sekjen Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) dengan tegas menolak undangan itu. Al Katatni menegaskan tidak akan datang ke Tel Aviv dan mengunjungi Knesset.
Selain mengundang ke Tel Aviv, dalam surat tersebut Rivlin juga berharap bisa berkunjung segera ke Kairo. Agaknya, Israel sangat tidak ingin kehilangan Mesir yang di era sebelumnya menjadi m itra strategis Zionis.
Pada sebuah pernyataan kepada Radio Israel, Rivlin mengatakan: "Perdamaian antara Israel dan Mesir berasal dari kepentingan umum dari kedua bangsa serta kepentingan hubungan untuk menghasilkan kebaikan bagi kedua belah pihak."
Meskipun melayangkan surat kepada pimpinan parlemen Mesir dan mengundangnya, pada kesempatan terpisah Rivlin menegaskan kekhawatirannya menyusul terpilihnya tokoh Ikhwanul Muslimin dan Sekjen FJP Saad Al Katatni sebagai ketua parlemen Mesir. Ia khawatir yang terjadi di Mesir bukan "Musim Semi Arab" melainkan "Revolusi Islam." [IK/EM/bsb]
