Pengangguran Tembus 14 Juta, Ribuan Warga AS Protes
Pengangguran Tembus 14 Juta, Ribuan Warga AS Protes
Ribuan warga Amerika Serikat (AS) turun ke jalan-jalan di New York, Selasa (6/3), untuk memprotes pemerintah atas tingginya tingkat pengangguran di negara itu.
Massa yang diperkirakan mencapai 5.000 demonstran itu berbaris sepanjang tiga mil mulai dari Wall Street ke Union Square di sepanjang Broadway. Mereka menyatakan diri sebagai perwakilan dari 14 juta pengangguran di AS, sekaligus menyatakan sebagai pengangguran terpanjang di dunia.
"Kami membentuk satu barisan untuk mewakili 14 juta pengangguran di Amerika. Ini adalah representasi dari garis pengangguran, pengangguran yang merupakan garis terpanjang di dunia," penyelenggara aksi, Yana Landowne mengatakan.
Para demonstran juga membawa slip kertas berwarna merah muda, yang biasanya terkait dengan PHK kerja.
Demonstrasi yang diselenggarakan oleh aktivis dari berbagai kelompok termasuk Occupy Wall Street itu juga bertepatan dengan Selasa Super. Yaitu hari yang paling kritis dalam pemilihan presiden dalam hal mencari penantang Republik untuk Presiden Barack Obama dalam pemilu November mendatang.
Tingginya angka pengangguran yang menjadi penyebab unjuk rasa itu juga mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi warga AS. Seperti diberitakan sebelumnya, kini prostitusi semakin "menjamur" di negeri Paman Sam itu hingga berkembang menjadi industri rumah.
Di tengah tingginya angka PHK, prostitusi dianggap sebagai sebuah terobosan menghadapi kondisi saat ini. Terlebih prostitusi di AS tidak memerlukan surat izin sebagaimana profesi dan pekerjaan lainnya. [IK/EM/bsb]
Massa yang diperkirakan mencapai 5.000 demonstran itu berbaris sepanjang tiga mil mulai dari Wall Street ke Union Square di sepanjang Broadway. Mereka menyatakan diri sebagai perwakilan dari 14 juta pengangguran di AS, sekaligus menyatakan sebagai pengangguran terpanjang di dunia.
"Kami membentuk satu barisan untuk mewakili 14 juta pengangguran di Amerika. Ini adalah representasi dari garis pengangguran, pengangguran yang merupakan garis terpanjang di dunia," penyelenggara aksi, Yana Landowne mengatakan.
Para demonstran juga membawa slip kertas berwarna merah muda, yang biasanya terkait dengan PHK kerja.
Demonstrasi yang diselenggarakan oleh aktivis dari berbagai kelompok termasuk Occupy Wall Street itu juga bertepatan dengan Selasa Super. Yaitu hari yang paling kritis dalam pemilihan presiden dalam hal mencari penantang Republik untuk Presiden Barack Obama dalam pemilu November mendatang.
Tingginya angka pengangguran yang menjadi penyebab unjuk rasa itu juga mengakibatkan beberapa dampak negatif bagi warga AS. Seperti diberitakan sebelumnya, kini prostitusi semakin "menjamur" di negeri Paman Sam itu hingga berkembang menjadi industri rumah.
Di tengah tingginya angka PHK, prostitusi dianggap sebagai sebuah terobosan menghadapi kondisi saat ini. Terlebih prostitusi di AS tidak memerlukan surat izin sebagaimana profesi dan pekerjaan lainnya. [IK/EM/bsb]
