Hamas Tak Ikut Membalas, Israel Bingung
Hamas Tak Ikut Membalas, Israel Bingung
Hamas tidak ikut membalas serangan Israel beberapa hari terakhir, membuat pihak Zionis bingung. Meskipun Israel mengetahui kemampuan Hamas yang sangat mudah membalas serangan itu, gerakan yang didirikan Syaikh Ahmad Yasin itu menahan diri dengan tidak melakukan serangan balik, menimbulkan tanda tanya besar bagi pemerintah Zionis. Demikian kolumnis dan pengamat politik, Muhammad Ifrinji, Selasa (13/3).
Ifrinji menjelaskan, kebijakan politik Al-Qossam, sayap militer Hamas, hari ini menghentikan semua bentuk reaksi atas kejahatan Zionis terakhir. Al-Qossam menilai, serangan balik akan memberikan pembenaran atas aksi Zionis terakhir ke Gaza.
Atas alasan itu, Al-Qossam menahan diri meskipun memiliki kemampuan yang tak diragukan lagi untuk menggelar operasi militer. Al-Qossam juga mempunyai kemampuan dan pengalaman politik serta militer dalam respon aksi Zionis di saat-saat paling kritis sekalipun di Palestina.
Meskipun demikian, Hamas tidak melarang kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya untuk melakukan pembalasan.
Serangan roket sepanjang pekan terakhir yang ditembakkan ke Palestina tidak dilakukan Hamas. Jihad Islam dan PRC mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan roket itu.
Masih menurut Ifrinji, strategi Hamas ini memberikan efek kuat dalam hal perundingan rekonsiliasi, terutama bagi Kairo.
Lebih dari itu, "kesabaran" Hamas membuat skala pertempuran pekan terkahir tidak membesar dan dunia internasional dapat melihat kebiadaban Israel serta menjadikannya sebagai musuh bersama. [IK/IP/bsb]
nah sekian itu artikel postingan tentang Hamas Tak Ikut Membalas, Israel Bingung semoga sharepaste dapat memberikan tebaik untuk anda , jangan lupa ada yang terkait tuh di bawah ini dan ada juga yang musti kamu baca lewat daftar isinya ^_^Ifrinji menjelaskan, kebijakan politik Al-Qossam, sayap militer Hamas, hari ini menghentikan semua bentuk reaksi atas kejahatan Zionis terakhir. Al-Qossam menilai, serangan balik akan memberikan pembenaran atas aksi Zionis terakhir ke Gaza.
Atas alasan itu, Al-Qossam menahan diri meskipun memiliki kemampuan yang tak diragukan lagi untuk menggelar operasi militer. Al-Qossam juga mempunyai kemampuan dan pengalaman politik serta militer dalam respon aksi Zionis di saat-saat paling kritis sekalipun di Palestina.
Meskipun demikian, Hamas tidak melarang kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya untuk melakukan pembalasan.
Serangan roket sepanjang pekan terakhir yang ditembakkan ke Palestina tidak dilakukan Hamas. Jihad Islam dan PRC mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan roket itu.
Masih menurut Ifrinji, strategi Hamas ini memberikan efek kuat dalam hal perundingan rekonsiliasi, terutama bagi Kairo.
Lebih dari itu, "kesabaran" Hamas membuat skala pertempuran pekan terkahir tidak membesar dan dunia internasional dapat melihat kebiadaban Israel serta menjadikannya sebagai musuh bersama. [IK/IP/bsb]